Dorong Pemanfaatan Pangan Lokal, “Kampus Tanpa Dinding” Gelar Kegiatan Kuliah Lapangan
Ende, NUSALONTAR.com – Mendorong pemanfaatan sumber pangan lokal berupa kacang-kacangan, Komunitas Kampus Tanpa Dinding menggelar kegiatan dengan tema: ”Mengenal Potensi Kacang Lokal Sebagai Sumber Protein”. Kegiatan yang didukung oleh Universitas Flores dan Uma Rema Class ini berlangsung di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Flores yang belokasi di Lokoboko, pada Sabtu (19 Desember 2020).
Turut hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Flores, Sry Wahyuni, Kepala Kebun Percobaan Faperta, Kristono Y. Fowo, Romo Domi Wawo, serta Pendiri Kampus tanpa Dinding Maria P.W. Beribe.
Kegiatan yang dihadiri oleh mahasiswa Faperta dan anggota Komunitas Kampus Tanpa Dinding ini diawali dengan diskusi bersama tentang berbagai materi, di antaranya Strategi Pengembangan Kebun Percobaan, Upaya Pelestarian Tanaman Pangan, Pengenalan Berbagai Jenis Kacang – Kacangan, serta Potensi Kacang – Kacangan Sebagai Sumber Ekonomi Keluarga.
Pada kesempatan itu, pendiri Kampus Tanpa Dinding, Maria P.W. Beribe, mengungkapkan bahwa banyak masyarakat, terutama orang muda, belum mengenal betul tanaman kacang-kacangan. Karenanya, sebagai wadah yang menyediakan pembelajaran lingkungan dan pertanian organik serta pangan masa depan bagi orang muda maka Kampus Tanpa Dinding terus memberikan ruang kepada orang muda di Ende untuk belajar mengenal potensi kacang lokal sebagai sumber protein.
Selain itu, pendiri Kampus Tanpa Dinding yang akrab disapa Is ini juga menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini harus terus digalakan. “Kegiatan ini tidak boleh hanya berakhir di sini saja, tapi harus terus berlanjut hingga pada tahapan panen,” ujarnya.
Hal itu juga dipertegas oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Flores, Sry Wahyuni, yang menginginkan agar ada lebih banyak lagi wadah serupa yang bisa memberi banyak manfaat kepada kaum muda.
”Kampus Tanpa Dinding hari ini telah menjadi wadah belajar dengan pembelajaran kreatif yang langsung pada praktek. Selain menjadi wadah yang bermanfaat terhadap lingkungan, komunitas seperti ini juga bisa memberikan pemahaman yang benar pada kaum muda dan memunculkan rasa tanggung jawab terhadap kelestarian pangan lokal,” tutur Sry Wahyuni.
Salah satu peserta yang hadir, Diana Segu, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kampus Tanpa Dinding, mengomentari bahwa kegiatan seperti ini sesungguhnya sangat menyenangkan dan memberi banyak manfaat.
“Kegiatan belajar seperti ini sangat menyenangkan sekaligus sangat bermanfaat karena melibatkan mahasiswa untuk berkolaborasi dengan orang muda di luar kampus. Ada banyak hal menarik yang didapat dari mereka. Dengan kegiatan seperti ini saya bisa menerapkan ilmu yang didapat di kampus dan bisa memberi penilaian terhadap diri saya, sejauh mana kemampuan saya dalam hal teori dan praktik,” urainya.
Di akhir kegiatan peserta diberi bekal berupa bibit kacang-kacangan untuk dapat dibudidaya secara mandiri.
(FD/JR)