
Youth Ambassador : Membangun Duta Pangan Lokal Remaja di Ende
Youth Ambassador : Membangun Duta Pangan Lokal Remaja di Ende
Kabupaten Ende memiliki potensi besar dalam sektor pertanian dan pangan, namun tantangan baru muncul seiring dengan perubahan pola konsumsi di kalangan remaja. Berdasarkan survei Flores Bumi Lestari terhadap 100 remaja Ende, 70% lebih memilih makanan olahan dibanding makanan utuh yang lebih sehat. Konsumsi makanan instan yang tinggi gula, garam, dan lemak ini berkontribusi pada meningkatnya risiko obesitas serta penyakit tidak menular lainnya.
Selain itu, kesenjangan generasi dalam memahami nilai pangan lokal semakin terlihat. Remaja lebih tertarik pada makanan modern yang dianggap lebih kekinian, sementara pengetahuan tentang manfaat pangan lokal semakin terpinggirkan. Padahal, pangan lokal memiliki banyak keunggulan seperti kandungan gizi yang tinggi, mendukung petani lokal, serta berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.
Yayasan Flores Bumi Lestari dalam program Food for Future melihat bahwa kesenjangan ini perlu dijembatani dengan membekali soft skill bagi para remaja. Salah satu cara adalah dengan keterampilan kampanye efektif terkait pangan lokal dan gizi. Oleh karenanya, kami membuat kegiatan Training Youth Ambassador yang bertujuan untuk:
- Meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya pangan lokal bagi kesehatan dan lingkungan.
- Membekali remaja dengan keterampilan komunikasi, desain, dan storytelling dalam kampanye digital.
- Membangun jejaring antara remaja, petani, dan pemangku kepentingan.
- Mendorong remaja untuk aktif menyuarakan isu pangan lokal dan gizi di Kabupaten Ende.
Kegiatan ini diikuti oleh 16 pemuda yang berasal dari anak muda berusia 18-25 tahun di Kabupaten Ende. Peserta mendaftar dan mengikuti seleksi wawancara sebelum akhirnya dipilih menjadi Youth Ambassador yang akan mengkampanyekan pangan lokal. Peserta diberikan pelatihan mengenai langkah-langkah pembuatan konten, strategi dalam berkampanye digital, hingga challenge melaksanakan kampanye di media sosial selama sebulan penuh mulai bulan Oktober hingga November 2024. Aktivitas ini juga dinilai oleh tim penilai untuk kemudian ditentukan juaranya pada puncak Festival Pangan Lokal
Training yang dilakukan ada 3 bagian, bagian pertama adalah pelatihan youth ambassador , bagian kedua kampanye digital dan bagian ketiga adalah kompetisi oleh para youth ambasador.
Materi Pada sesi pelatihan, peserta diberikan pelatihan mengenai “Manfaat Kampanye Digital dalam Pelestarian Pangan Lokal” . Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid. Peserta berkumpul di Rumah BUMN Ende, sementara pemateri hadir melalui Zoom. Dalam sesi ini, peserta diperkenalkan pada konsep kampanye digital, manfaatnya bagi gerakan pangan lokal, serta teknik membuat konten yang efektif dengan prinsip AIDA (Attention Interest Desire Action) dan KISS (Keep It Short and Simple). Selain itu, peserta juga mendapatkan wawasan tentang copywriting dan matriks pengukuran efektivitas kampanye digital. Adapun pemateri yang menyampaikan materi ini adalah kak Safitri Healthy Heroes dan kak Mutia Rise Foundation.
Selain itu, peserta juga dibekali ilmu teknik dasar fotografi dan videografi, serta tahapan produksi konten, mulai dari pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi. Peserta juga diminta untuk membuat storyboard dan mendapatkan bimbingan langsung dari pemateri.
Aktivitas Kampanye Pasca Pelatihan
Setelah pelatihan, peserta berperan sebagai Youth Ambassador Pangan Lokal dengan menjalankan kampanye media sosial. Materi yang dikampanyekan adalah, pangan lokal, aneka jenis pangan lokal, manfaat, nilai gizi dan aneka olahannya. Melalui kampanye ini diharapkan anak-anak muda semakin mengenal, mengerti dan mendapatkan pengetahuan tentang pangan lokal dan manfaatnya.
Selanjutnyae para Youth ambassador diwajibkan untuk mengunggah konten dua kali seminggu serta menandai akun instagram @kampustanpadinding dengan tagar #GenZpeduliGizi #YouthNutritiave #HealtheroesForTheFuture #ActFood #Act4Change. Selain itu, peserta juga berkompetisi dalam lomba kampanye digital yang akan dinilai berdasarkan kreativitas, pesan, serta interaksi audiens di media sosial. Di akhir program, para peserta mempresentasikan ide dan hasil kampanye mereka. Dari sana, tim penilai memilih 3 ambassador terbaik yang berhak menjadi juaranya. Adapun pemenang Youth Ambassador kampanye pangan lokal ini adalah :
Juara 1 Bernard Pande Lammuri, siswa SMA Syuradikara
Juara 2 Regina C Jessy Rinda, mahasiswa Universitas Flores
Juara 3 Muzia Devia Sari, mahasiswa Universitas Flores